Netizensulut.com, SULUT – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulawesi Utara (Sulut), sebuah organisasi strategis yang menaungi berbagai kelompok komoditas pertanian dan menjadi wadah perjuangan aspirasi petani di Bumi Nyiur Melambai, menjadi sorotan menjelang pemilihan pemimpin baru.
Nama Ramoy Markus Luntungan (RML) menguat dan di nilai paling layak untuk memimpin organisasi tersebut.
Pandangan kuat mengenai kelayakan RML tersebut di ungkapkan oleh Falen Umbokahu, seorang tokoh muda yang di kenal sebagai Petani Milenial Minahasa, kepada awak Media, Kamis (16/10/2025) malam.
Falen menjelaskan bahwa kelayakan RML tidak lepas dari rekam jejak kepemimpinan, jaringan birokrasi, dan koneksinya yang kuat dengan sektor pertanian serta ekonomi regional.
“Banyak faktor yang menjadi indikator bahwa RML layak menjadi Ketua HKTI Sulut; Pertama beliau Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sulawesi Utara, Kedua Beliau pernah memimpin Kabupaten Minahasa Selatan sebagai Bupati, Ketiga Punya posisi strategis di Bank SulutGo,” ucap Ketua IKA GMNI Sulut.
Penilaian ini menyoroti relevansi gabungan pengalaman RML: kepemimpinan di sektor utama komoditas (kelapa) memastikan pemahaman mendalam tentang masalah petani; peran sebagai mantan Bupati Minahasa Selatan menunjukkan kapasitas manajerial dan jaringan birokrasi; dan posisi di Bank SulutGo menjamin akses serta pemahaman terhadap permodalan dan kebijakan finansial pertanian.
Mengaitkan konteks HKTI di tingkat nasional, Falen Umbokahu selaku Jebolan GMNI Minahasa dan juga menjabat sebagai Ketua Beta Gibran Minahasa menekankan bahwa HKTI merupakan organisasi dengan sejarah panjang dalam dunia pertanian Republik ini.
Oleh karena itu, ia berpendapat, pemimpin HKTI haruslah sosok yang tepat (“pas”) serta punya “Track Rechord” dalam dunia pertanian.
“Presiden Prabowo, Oesman Sapta Odang, Moeldoko, Fadli Zon hingga Sudaryono merupakan sosok-sosok hebat yang membuat HKTI punya Brand Equity. Jadi kalau di Sulut sosok pas pimpin HKTI adalah Ramoy Markus Luntungan,” ujarnya, menekankan pentingnya figur regional yang dapat menjaga citra dan kapabilitas HKTI.
Lebih lanjut, menanggapi isu yang berkembang di Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI, di mana beberapa DPD di provinsi lain dipimpin oleh Gubernur, Falen memberikan saran strategis terkait kepemimpinan di Sulut
Ia menyebut bahwa saat ini ada dua Gubernur yang memimpin HKTI di Provinsinya, yaitu Sherly Tjoanda Laos (Maluku Utara) dan Andi Sumangerukka (Sulawesi Tenggara).
“Gubernur Sulut, Jenderal YSK lebih baik mendelegasikan orang kepercayaan beliau memimpin HKTI Sulut dengan rekam jejak baik. Biarkan Pak Gubernur mengurusi berbagai problem warisan pemerintahan dahulu, urusan Pertanian serahkan ke RML Pimpin HKTI Sulut,” kata Bung Falen, menganjurkan fokus kepemimpinan.
Saran ini menekankan bahwa delegasi kepemimpinan HKTI kepada figur yang berorientasi teknis dan memiliki rekam jejak lapangan, seperti RML, akan memungkinkan Gubernur untuk berkonsentrasi penuh pada penyelesaian isu-isu strategis pemerintahan daerah. (*)