Netizensulut.com, SULUT – Pemandangan yang sangat mengganggu kali ini bukan terkait masalah sampah di Kota Manado, Melainkan soal Antrian truk yang sedang berebut BBM Jenis Solar.
Dalam beberapa minggu terakhir, warga Kota Manado di hadapkan pada persoalan serius: antrian panjang kendaraan solar di hampir semua SPBU.
Truk, angkutan umum, hingga kendaraan pribadi rela menunggu berjam-jam hingga seharian demi untuk mendapatkan bahan bakar solar.
Kondisi ini menimbulkan keresahan, sebab solar merupakan penopang utama aktivitas ekonomi, terutama sektor transportasi dan distribusi barang.
Fenomena antrian panjang ini bukan hanya terjadi di pusat kota, tetapi juga merata di wilayah sekitarnya.
Banyak sopir mengeluhkan harus antri sejak dini hari, namun tetap berisiko tidak kebagian jatah karena stok terbatas.
Penyebab Kelangkaan Solar di Manado
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab antrian solar di SPBU antara lain:
1. Distribusi Tidak Merata
Pasokan solar subsidi ke SPBU sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan harian kendaraan di Manado. Akibatnya, stok cepat habis dan masyarakat harus antre lebih lama.
2. Lonjakan Permintaan
Aktivitas transportasi pasca libur panjang, musim panen, atau peningkatan distribusi logistik dapat memicu permintaan solar yang lebih tinggi dari biasanya.
3. Kendala Teknis di SPBU
Tidak semua SPBU memiliki fasilitas dan kuota yang sama. Beberapa SPBU hanya mampu melayani jumlah terbatas per hari, sehingga menimbulkan penumpukan antrian.
4. Penggunaan Solar Bersubsidi Tidak Tepat Sasaran
Ada dugaan masih banyak kendaraan non-transportasi umum yang menggunakan solar bersubsidi, sehingga kuota untuk masyarakat kecil berkurang.
5. Adanya Peran Mafia Solar
Persoalan satu ini bukan hanya sebuah asumsi liar, tapi secara fakta sudah banyak kendaraan yang tertangkap oleh pihak berwajib dalam aksi penimbunan solar.
Masyarakat luas sudah sangat tahu mengenai Permainan Mafia Solar di Sulawesi utara. Terlebih khusus di Kota Manado, karena selama ini para mafia tidak pernah di tindak sampai akarnya.
Dampak Antrian Solar bagi Masyarakat
Kondisi antrian solar yang berkepanjangan memberi dampak nyata pada berbagai sektor:
Ekonomi Terganggu
Sopir truk logistik harus kehilangan waktu produktif karena mengantre. Distribusi bahan pokok menjadi terlambat, yang pada akhirnya dapat memicu kenaikan harga barang di pasaran.
Transportasi Publik Tersendat
Banyak angkutan umum harus mengurangi jumlah perjalanan karena keterbatasan bahan bakar. Hal ini menyulitkan masyarakat yang bergantung pada transportasi umum.
Kerugian Finansial Sopir
Sopir angkutan barang maupun angkutan kota mengalami penurunan pendapatan. Waktu yang seharusnya digunakan untuk mencari penumpang atau mengirim barang habis di SPBU.
Kemacetan dan Gangguan Lalu Lintas
Antrian panjang kendaraan di SPBU sering melebar ke jalan raya, sehingga menimbulkan kemacetan di beberapa titik strategis di Manado.
Harapan dan Solusi
Untuk mengatasi persoalan ini, masyarakat berharap ada langkah cepat dari pihak terkait:
1. Penambahan Kuota Solar Subsidi di Manado agar sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat.
2. Pengawasan Ketat terhadap penggunaan solar bersubsidi agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.
3. Pemerataan Distribusi ke semua SPBU agar antrean tidak menumpuk di titik tertentu saja.
4. Sosialisasi dan Digitalisasi pendataan kendaraan pengguna solar bersubsidi, sehingga distribusi lebih tepat sasaran.
Masalah antrian solar di Manado bukan sekadar persoalan teknis di SPBU, tetapi juga menyangkut kebijakan distribusi energi dan ketepatan sasaran subsidi.
Jika tidak segera diatasi, dampaknya bisa merembet ke sektor ekonomi, sosial, hingga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Masyarakat Manado menanti langkah nyata pemerintah dan Pertamina untuk memastikan distribusi solar lebih adil, merata, dan berkelanjutan.

