Netizensulut.com, SULUT – Setelah satu tahun Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto berjalan, evaluasi publik terhadap kinerja para pembantunya menjadi sorotan utama.
Center of Economic and Law Studies (Celios) telah merilis hasil survei expert judgment yang merinci penilaian terhadap jajaran menteri dan kepala badan, termasuk daftar mereka yang menerima rapor merah.
Menurut hasil evaluasi tersebut, Celios mencatat 10 nama menteri dan kepala badan yang menempati peringkat terbawah dengan perolehan skor negatif tertinggi.
Skor negatif ini mengindikasikan tingkat ketidakpuasan atau kritik yang signifikan terhadap kinerja mereka selama satu tahun pemerintahan.
Rapor Merah Kinerja Menteri
Puncak daftar menteri dengan kinerja terburuk diduduki oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Ia mencatat skor -151 Poin, menunjukkan perbedaan yang cukup jauh dengan peringkat di bawahnya.
Kementerian ESDM sendiri merupakan sektor krusial yang menghadapi tantangan besar terkait transisi energi dan isu stabilitas harga komoditas.
Menyusul di posisi kedua adalah Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional, dengan perolehan -81 Poin.
Sementara itu, Natalius Pigai, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), berada di posisi ketiga dengan -79 Poin.
Daftar Lengkap 10 Menteri Kinerja Terburuk Versi Celios
Berikut adalah daftar lengkap 10 menteri dan kepala badan yang mencatatkan skor negatif tertinggi dalam evaluasi kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran versi Celios:
Peringkat | Nama Menteri / Kepala Badan | Jabatan | Skor Poin |
1 | Bahlil Lahadalia | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral | -151 Poin |
2 | Dadan Hindayana | Kepala Badan Gizi Nasional | -81 Poin |
3 | Natalius Pigai | Menteri HAM | -79 Poin |
4 | Raja Juli Antoni | Menteri Kehutanan | -56 Poin |
5 | Fadli Zon | Menteri Kebudayaan | -36 Poin |
6 | Widiyanti Putri Wardhana | Menteri Pariwisata | -34 Poin |
7 | Zulkifli Hasan | Menteri Koordinator Bidang Pangan | -22 Poin |
8 | Budiman Sudjatmiko | Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan | -14 Poin |
9 | Yandri Susanto | Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal | -10 Poin |
10 | Nusron Wahid | Menteri Agraria dan Tata Ruang | -7 Poin |
Analisis Sektor Strategis
Daftar ini menunjukkan bahwa kritik tajam tidak hanya menargetkan satu sektor, tetapi menyebar ke beberapa pos kementerian yang memiliki peran strategis.
Sektor-sektor yang terkait dengan sumber daya alam (ESDM, Kehutanan, Agraria), kesejahteraan rakyat (Gizi Nasional, Pangan, Kemiskinan, Desa), hingga isu fundamental seperti HAM dan kebudayaan, semuanya tercatat di daftar 10 terbawah.
Skor negatif yang signifikan ini dapat menjadi sinyal kuat bagi Presiden untuk melakukan evaluasi kinerja lebih mendalam dan koreksi kebijakan.
Secara khusus, skor Bahlil Lahadalia yang mencapai -151 Poin menyoroti adanya isu-isu mendesak di sektor energi dan pertambangan yang membutuhkan perhatian dan perbaikan tata kelola segera.
Hasil evaluasi Celios ini diharapkan dapat menjadi masukan konstruktif bagi pemerintahan untuk memastikan para menteri dapat bekerja lebih efektif dan memenuhi harapan publik di sisa masa jabatannya.
Sumber Data: Celios, diolah dari laporan TEMPO.