Netizensulut.com, SULUT – Anggota DPRD Sulut kembali menerima aksi demo dari sejumlah Masyarakat Petani yang mengatasnamakan Konsorsium Pembaharuan Agraria, pada Rabu (24/09/2025).
Puluhan Massa aksi yang datang di kantor DPRD Sulut ini mengawalinya dengan orasi dan meminta Ketua DPRD untuk menemui mereka.
Tapi, bertepatan saat itu Ketua bersama Pimpinan DPRD Sulut lainnya tidak berada di lokasi. Akhirnya Anggota DPRD yang ada saat itu turun menemui massa aksi.
Setelah mendengarkan Orasi yang di sampaikan orator, Anggota DPRD pun menawarkan kepada massa aksi untuk duduk berdialog dalam kantor DPRD.
Massa aksi pun sepakat untuk duduk bersama dan berdialog di dalam kantor DPRD Sulut.
Namun, karena banyak dan ruangan tidak memadai, maka DPRD meminta 20 orang perwakilan masuk ruang rapat Komisi I DPRD Sulut.
Dalam dialog tersebut, Simon Aling yang di percayakan jadi koordinator Petani mengungkapkan sejumlah polemik yang di alami para petani ialah konflik Agraria.
“Kami mau menyampaikan konflik yang terjadi di Desa Kalasey II yang di ambil alih Brimob, Desa Sea yang di ambil Unsrat, Konflik HGU di Boltim, di Mitra dan di Amurang-Minsel. Semua kasus ini sudah lama namun hingga saat ini belum ada kejelasan.” Tutur Aling.
Sedangkan, Joli Sualang mengatakan bahwa petani hanya masyarakat kecil dan membutuhkan kedamaian dan perlindungan.
“Makanya kami sampaikan keluhan ini di DPRD. Jika bukan di DPRD, di mana lagi kami mengeluh.” Kata Joli sambil meminta dewan untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Menanggapi keluhan dan aspirasi masyarakat itu, Anggota DPRD Sulut pun menerima dan berjanji akan segera meneruskan aspirasi ke pimpinan.
“Intinya semua sudah kami terima dan kami segera berkoordinasi dengan Pimpinan untuk menindaklanjuti keluhan petani.” Kata Raski Mokodompit yang mewakili anggota dewan lainnya.
Perlu di ketahui, hadir menemui dan berdialog dengan massa aksi dari petani ini ialah, Anggota dewan Rhesa Waworuntu, Louis Schramm, Raski Mokodompit.
Adapula, Priscilia Rondo, Euginie Mantiri, Angel Wenas, Hillary Tuwo dan Ruslan Gani.