Bagaimana Ekonomi Indonesia Tahun 2024 ? Simak Ulasan Ini !

Netizensulut.com – Pada artikel ini kita akan membahas soal Bagaimana Ekonomi Indonesia Tahun 2024 ? Mari kita bahas bersama.

Tahun 2023 seakan berlalu bagaikan kilat dan Tahun 2024 pun tiba-tiba melintas di depan mata, Apakah akan lebih baik atau sebaliknya? Wah, sulit juga membahasnya.

Kementerian Keuangan optimis perekonomian Indonesia di tahun 2024 masih akan tumbuh diatas 5%, tepatnya 5,2%, padahal di kuartal 3 tahun 2024 perekonomian kita turun di bawah 5%.

Jika menyimpulkan pidato Gubernur Bank Indonesia pada rapat ekonomi tahunan, maka ekonomi tahun 2024 ini masih sangat penuh ketidakpastian, terutama kondisi eksternal yang rentan mengganggu stabilitas nilai tukar rupiah.

Bank Indonesia menghitung potensi pertumbuhan ekonomi tahun depan berada pada kisaran 5,7% hingga 5,5%.

Apa saja faktor yang setidaknya masih mendukung pertumbuhan ekonomi ?

Menurut BI, Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. antara lain peningkatan konsumsi dan investasi, kenaikan gaji aparatur sipil negara, pembangunan infrastruktur di ibu kota nusantara, hingga hasil ekspor hilirisasi.

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas terlihat dari pengendalian inflasi, Tingkat inflasi diperkirakan masih berada dalam sasaran BI di kisaran 1,5 hingga 3,5% pada tahun 2024-2025.

Memang inflasi yang tinggi akan mematikan perekonomian, namun perekonomian tidak akan bergerak tanpa inflasi, walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang baik, namun tetap perlu waspada.

Oh ya, di tahun 2024 Indonesia akan melakukan dua hal bersejarah di 14 Februari yaitu pesta demokrasi atau pemilihan umum dan kemudian dilanjutkan dengan pergantian pemerintahan. Transisi ini diharapkan berjalan lancar sehingga memberikan kepercayaan kepada dunia usaha atau investor.

Internal yang dicermati adalah stabilitas politik, kalau eksternal dana moneter internasional juga sih ngeri-ngeri sedap nih atau bisa juga bilang agak menakutkan. karena pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 diproyeksikan akan turun 0,1% dari proyeksi tahun sebelumnya menjadi 2,9%.

Hal ini karena disebabkan oleh masih tingginya angka inflasi di berbagai negara, Ini tandanya rupiah juga perlu dijaga agar dampaknya tidak kemana-mana.

 

Sumber: KOMPASTV

Komentar