FER Bersama BKKBN Sosialisasikan Program KIE di Aermadidi

Netizensulut.com, MINUT – Dalam rangka memerangi Stunting di Provinsi Sulawesi Utara, Ketua Komisi IX DPR RI FER kembali melakukan Sosialisasi tentang Program KIE bagi masyarakat Aermadidi Kabupaten Mimahasa Utara.

Kali ini Felly Estelita Runtuwene bersama BKKBN Sosialisasikan KIE Program Bangga Kencana di kecamatan Airmadidi, Minut, (30/01/2024).

Mengawali kegiatan sosialisasi ini Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya dari Direktorat KIE BKKBN Pusat, Samsul SE menjabarkan materi secara garis besar kemudian dilanjutkan oleh ketua Komisi IX DPR RI yang juga kerap dikenal FER.

Program pencegahan stunting ini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi.

Masalah stunting di Indonesia memang memerlukan penanganan yang tepat karena bisa menjadi salah satu ancaman serius bila tidak dilakukan tindakan pencegahan.

FER dalam mensosialisasikan Promosi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) program percepatan penurunan stunting di wilayah provinsi Sulawesi utara selalu mengingatkan bagaimana pentingnya memperhatikan kesehatan bagi masyarakat, apalagi anak-anak.

“Jangan sampai anak-anak kita kehilangan masa depan karena infeksi gizi, karena bicara masalah gizi buruk pada balita tidak hanya terkait masyarakat miskin tetapi juga bisa terjadi pada orang berada, kenapa ? banyak perempuan yang akan menikah sampai harus melakukan diet sehingga mempengaruhi kondisi gizi dalam tubuh kemudian pada proses kehamilan akhirnya ikut mempengaruhi gizi janin dalam kandungan, ini problem kita sekaligus tanda awas bagi kita,” terang FER sapaan akrabnya di hadapan masyarakat.

Di ketahui, Pemerintah sendiri sudah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada 1000 HPK artinya mulai dari dalam Rahim 9 Bulan 10 hari dan ditambah 2 tahun, setelah dilahirkan, dimana masa ini anak anak sangat membutuhkan perhatian gizi dan Kesehatan. Namun sebelum itu calon ibu dan calon ayah sebaiknya periksakan diri ke dokter, ketika sudah mempunyai keinginan untuk mempunyai anak, agar memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah kedua orang tua ada infeksi atau tidak. Karena akan mempengaruhi perkembangan janin didalam kandungan,” Jelas Felly.

Di jelaskan Felly, postur anak stunting pada umumnya lebih pendek pada usia normalnya, pertumbuhan tulang tertunda, terjadi gangguan kecerdasan.

Sehubungan dengan itu untuk anak Baduta-Balita di diwajibkan bawa ke Posyandu, agar apabila anak anak yang beresiko stunting cepat terdeteksi dan cepat mendapat penanganannya.

“Untuk itu para orang tua untuk menginvestasikan waktu dalam memperhatian anak-anak agar dapat diketahui tumbuh kembang anak,” Kata Felly.

Ia juga menghimbau bagi ibu-ibu hamil agar lebih memperhatikan gizi dan porsi makan.

“Bagi ibu hamil harus memperhatikan porsi makan, keseimbangan gizi-memperhatikan gizi, Agar janin yang ada didalam kandungan mendapat asupan Gizi yang baik,” tururnya.

Sembari mengatakan imunisasi untuk anak itu sangat penting, tolong diperhatikan bagi ibu-ibu muda.

Perlu di ketahui, Dalam menangani stunting ada 19 Kementerian/Lembaga yang terlibat didalamnya untuk menekan angka stunting di Indonesa.

Karena ini adalah program Pemerintah yang diketuai oleh Wakil Presiden dan Pelaksanaannya adalah BKKBN, anggaran untuk urusan stunting yang ada di BKKBN dan Kementerian Kesehatan dan di PUPR.

Turut hadir, Pemerintah Kecamatan Airmadidi, Tokoh Masyarakat dan ratusan warga.

Baca juga:

Komentar