Netizensulut.com – Belum lama ini beradar video di platform media sosial facebook dan tiktok bahwa ada sejumlah umat atau 300an jemaat protestan beribadah dipimpin oleh AI atau chatGPT.
Beribadah dipimpin oleh AI
Teknologi memang tidak bisa kita pungkiri, namun bagaimana jadinya jika hal yang berkaitan dengan iman saja akan diambil alih oleh mesin atau sistem.
Dunia maya tepatnya bulan juni lalu dihebohkan oleh video yang beredar luas tentang umat gereja protestan di Jerman sedang beribadah dipimpin oleh sebuah robot.
Diketahui, ChatGPT itu memimpin lebih dari 300 orang melalui doa, musik, khotbah, dan pemberkatan selama 40 menit.
“Teman-teman terkasih, merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini dan berkhotbah kepada Anda sebagai kecerdasan buatan pertama pada konvensi Protestan di Jerman tahun ini,” ujar sebuah wanita dengan teknologi lewat wajah tanpa ekspresi dan suara monoton, Rabu (14/06/2023).
Ibadah tersebut sudah termasuk khotbah, doa, dan musik itu, semuanya diciptakan oleh ChatGPT dan Jonas Simmerlein, seorang teolog dan filsuf dari Universitas Wina beranggapan.
“Saya menyusun layanan ini, tetapi sebenarnya saya lebih suka menemaninya, karena menurut saya sekitar 98% berasal dari mesin,” kata sarjana berusia 29 tahun itu kepada The Associated Press.
Terkadang, avatar yang dibuat oleh AI secara tidak sengaja menimbulkan tawa para jemaah ketika dia mengucapkan “Menjaga iman kita, kita harus berdoa dan pergi ke gereja secara teratur” dengan ekspresi dan nada datar.
Bahkan, beberapa orang dengan antusias merekam ibadah tersebut dengan ponsel mereka, Sementara yang lain melihat dan mendengar dengan hikmat.
Heiderose Schmidt (54) yang bekerja di bidang TI, mengatakan dia bersemangat dan ingin tahu ketika ibadah dengan ChatGPT dimulai, namun semakin lama semakin tidak menyenangkan.
“Tidak ada hati dan jiwa,” katanya. “Avatar tidak menunjukkan emosi sama sekali, tidak memiliki bahasa tubuh dan berbicara sangat cepat dan monoton sehingga sangat sulit bagi saya untuk berkonsentrasi pada apa yang mereka katakan.” Ungkapnya.
“Tapi mungkin berbeda dengan generasi muda yang tumbuh dengan semua ini,” tambah Schmidt.
Kebaktian gereja AI merupakan salah satu dari ratusan acara di konvensi Protestan di kota-kota Bavaria di Nuremberg dan Fuerth di negara tersebut.
Konvensi itu sendiri, yang dalam bahasa Jerman disebut Deutscher Evangelischer Kirchentag, berlangsung setiap dua tahun di musim panas di tempat yang berbeda.
Kesimpulan dari Beribadah dipimpin oleh AI
Sampai artikel ini dipublish sudah banyak juga dipublish dimedia internasional, nasional dan lokal.
Soal benar atau tidaknya beribadah dipimpin oleh AI ini sudah bisa dipastikan benar adanya. Karena bukti videonya benar ada. Silahkan searcing dimesin pencari soal berita ini.
Sejauh ini juga belum ada yang mempersoalkan terkait kejadian heboh ini.
Komentar