FER Bersama Kemenkes RI, UNICEF dan WHO Lakukan Imunisasi HVP di Tondano-Minahasa Guna Cegah Kanker Serviks

Netizensulut.com – Ketua Komisi XI DPR RI Felly Estelita Runtuwene atau kerap disapa FER Lakukan Imunisasi HVP di Tondano-Minahasa bersama Kemenkes RI, UNICEF dan WHO untuk cegah Kanker Serviks.

Pencanangan perluasan imunisasi HPV secara nasional ini merupakan momentum yang sangat penting dalam memberikan perlindungan sejak dini dari bahaya kanker serviks.

Hal ini dikatakan Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene pada kegiatan Pencanangan Perluasan Imunisasi HPV yang berlangsung di SD Negeri 8 Tondano Kabupaten Minahasa Rabu, (9/8/23).

Felly mengajak masyarakat Tondano untuk dapat memanfaatkan program pemerintah tersebut baik orang tua dan murid sekaligus berkomitmen melakukan pencegahan kanker serviks dengan ikut berpartisipasi aktif dalan pelaksanaan imunisasi HPV.

”Saya katakan jangan takut untuk mendapatkan imunisasi HPV, karena ini merupakan bagian dari ikhtiar kita dalam mencegah kanker serviks,” ajaknya.

”Tolong sampaikan kepada kakak-adik, orang tua, sanak saudara dan teman terutama yang memiliki anak perempuan usia 11 dan 12 tahun untuk segera memanfaatkan program pemerintah ini,” harap FER panggilan akrab legislator RI dari dapil Sulawesi Utara ini.

Vaksin HPV kata FER, nantinya akan diberikan secara gratis dan sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker serviks atau kanker leher rahim.

Dia juga mengingatkan tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50% karena mereka datang sudah terlambat.

“Imunisasi merupakan upaya yang paling murah. Kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. Untuk itu, Kemenkes melakukan perluasan HPV secara nasiona,“ tutup wanita cantik asal kota Dodol Amurang.

FER Bersama Kemenkes RI, WHO dan Unicef

Ditempat yang sama, Dirjen P2P Maxi Rondonuwu menjelaskan perluasan pencanangan imunisasi HPV merupakan upaya pemerintah untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat, terhindar dari kanker serviks yang merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia.

Seperti diketahui Kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi nomor dua dan salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Tahun 2021 (data Globocan), terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.

Penyebabnya beragam, namun sebagian besar disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus atau HPV yaitu sekitar 95%. Walaupun memiliki risiko kematian yang tinggi, kanker serviks dapat dicegah. Salah satunya upaya pencegahan yaitu melalui pemberian imunisasi Human Papillomavirus (HPV).

Pemerintah berkomitmen untuk mencegah morbiditas, mortalitas, dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Program prioritas ini merupakan upaya promotif preventif atau untuk pencegahan dengan memperkenalkan jenis vaksin baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional, termasuk vaksin HPV.

Begitu pula Maniza Zaman, pimpinan tertinggi UNICEF Indonesia mengatakan bahwa UNICEF pada prinsipnya sangat mendukung langkah nyata pemerintah Indonesia dalam memperluas cakupan imunisasi HPV guna melindungi anak-anak dari ancaman kanker serviks.

“UNICEF berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam eliminasi kanker serviks pada perempuan tahun 2030. Memberikan akses vaksin HPV secara gratis pada anak perempuan usia sekolah dasar sangat penting untuk upaya ini. Perluasan skala nasional imunisasi HPV di Indonesia menandai langkah signifikan untuk melindungi jutaan anak perempuan dari kanker serviks.” kata Maniza.

WHO Indonesia mengapresiasi upaya Indonesia mengintroduksi imunisasi HPV secara nasional, mengingat kanker serviks masih merupakan kanker pada perempuan paling umum keempat di dunia, bahkan kedua di Indonesia. Secara global, sembilan puluh persen kasus terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah seperti Indonesia.

”Imunisasi HPV, dikombinasikan dengan skrining dan pengobatan dini, adalah upaya pencegahan kanker serviks yang paling efektif dari segi biaya. WHO mendorong semua negara mengintroduksi imunisasi HPV dan memastikan 90% anak perempuan mendapatkannya sebelum usia 15 tahun pada 2030” kata Dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia.

Managing Director, Policy, Programme Design & Delivery Support Gavi, the Vaccine Alliance, Kelechi Ohiri, menyebut bahwa pihaknya dengan optimis mendukung Indonesia dalam pencanganan perluasan imunisasi HPV ini.

“Hari ini adalah hari penting dalam perjuangan bersama kita untuk mengeliminasi kanker serviks. Vaksin HPV sangat efektif untuk melindungi gadis remaja dari penyakit yang mematikan namun dapat dicegah. Gavi bangga dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan mitra lainnya untuk memperluas akses terhadap vaksin ampuh dan dapat menyelamatkan jiwa ini yang akan melindungi generasi wanita dan anak perempuan di seluruh Indonesia untuk tahun-tahun mendatang,” jelas Ohiri.

Komentar